Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

Inilah.com Goes to Campus

     Inilah.com Goes to Campus pada Rabu, 25 Oktober 2023, berada di ruangan teater lantai 2 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta sebagai pengalihan materi kuliah Filsafat Islam yang mana diisi oleh Bapak Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si selaku Dekan FDIKOM UIN Jakarta, Bapak Dr. Tantan Hermansah selaku Ketua Jurusan Magister KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) UIN Jakarta, CEO inilah.com yakni Bapak Fahd Pahdepie, Wapemred inilah.com yakni Ibu Rahma Sarita, dan Sultan Rivandi selaku Host inilah.com.     Inti acara yang diisi oleh Bapak Gun Gun selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai Speech dari acara tersebut, beliau menyampaikan beberapa patah kata terkait tema tersebut dengan kalimat penutupnya jangan buatlah perubahan-perubahan kecil dengan signifikan. Selanjutnya CEO inilah.com yakni Bapak Fahd Pahdepie sebagai Speech juga di acara ini, beliau menyampaikan mengenai pandangan orang luar terhadap negara Indonesia bahwa Sekitar 80 perse...

Kel. 6 Ar-Razi: Sejarah dan Pemikiran Filsafatnya

   Nama lengkap al-Razi adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Al-Razi (Dahlan, 2002:182). Al-Razi dikenal sebagai dokter, filsuf, kimiawan, dan pemikir bebas (250-313 H/864-925 M atau 320 H/932 M), oleh orang Latin dipanggil Rhazes, dilahirkan di Rayy, dekat Teheran. Ia hidup pada pemerintahan Dinasti Saman (204-395 H). Beliau meninggal dunia pada hari Kamis bulan Sya’ban tahun 312 H bertepatan 25 Oktober tahun 925 M. Umurnya lebih kurang 62 tahun hitungan kalender Hijriah (61 tahun kalender masehi).     Pemikiran filsafat menurut Al-Razi yakni ia merupakan seorang filosof yang menekankan peran penting akal dalam kehidupan manusia dan menganggap sebagai karunia Tuhan yang paling besar, berguna, dan baik. Dari pemikiran rasional-naturalistiknya memengaruhi berbagai aspek filsafat, yaitu metafisika dengan konsep “lima kekal” nya, moral, dan kenabian. Meskipun beberapa pandangannya kontroversial, ia tetap memegang teguh pentingnya peran akal dan moral dalam menjala...

Kel. 5 Ibnu Sina: Sejarah dan pemikiran filsafatnya

 Nama lengkap Ibnu Sina adalah Abu Ali al-Husein ibn Abbdulah Ibn Sina, di dunia barat ia dikenal dengan nama Avicenna. Ibnu Sina lahir pada tahun (370-428 H/980-1037 M) di sebuah desa Afsyanah yang tidak jauh dari Buhkara, Transoxiana (Persia Utara) pada masa dinasti Persia di Asia Tengah. Sejak kecil Ibnu Sina sudah memperlihatkan daya intelektual yang tinggi dan ingatan yang kuat. Pada saat Ibnu Sina berumur 16 tahun, ia mulai mempelajari ilmu kedokteran. Di umur 18 tahun ia dikenal sebagai dokter yang berkualitas. Ketika Ibnu Sina berumur 22 tahun, ayahnya meninggal dunia.     Selama masa dewasa ia mulai berkelana berbagai tempat sampai akhir hayatnya, Ibnu Sina menjadi pelayan dari penguasa Kakuyid yang bernama Muhamad bin Rustam Dushmanziyar. Di akhir hayatnya, Ibnu Sina menjalani kehidupan yang berat dimana ia di tangkap dan dianiaya oleh tentara Hamadan. Hingga penyakitnya pun kambuh dan ia juga memberikan semua hartanya kepada kaum miskin. Dan kemudian ajal ...

Kel. 4 Al-Farabi: Sejarah dan Pemikirannya

    Al-Farabi merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah filsafat Islam. Nama lengkap dari Al-Farabi adalah Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan Al-Farabi, beliau lahir sekitar tahun 870 Masehi di wilayah Transoxiana, yang kini merupakan bagian dari Kazakhstan. Al-Farabi dikenal sebagai filosof, ilmuwan, matematikawan, ahli musik, dan ahli politik terkemuka pada masa keemasan peradaban Islam.    Karya-karya Al-Farabi memiliki dampak yang signifikan terhadap pengembangan filsafat, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan di dunia Islam. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah penyatuan filsafat Yunani klasik, terutama karya-karya Plato dan Aristoteles, dengan tradisi intelektual Islam. Al-Farabi memadukan pemikiran filosofis Yunani dengan pemahaman Islam, menciptakan suatu sistem filosofis yang sering disebut sebagai "filsafat falasifah" atau filsafat rasional. Dalam karyanya, Al-Farabi membahas berbagai topik seperti metafisika, etika, politik, logika, dan musik...

Kel. 3 Al-Kindi: Sejarah dan Pemikiran Filsafatnya

   Abu Yusuf Ya’qub Ibn al-Shabbah Ibn ‘Imran Ibn Muhammad Ibn al-Asy’as Ibn Qais Al-Kindi atau yang lebih dikenal dengan Al-Kindi adalah filsuf Islam yang hidup pada masa kekhalifahan Bani Abbasiyah. Al-Kindi lahir pada 809 M di Kufah. Al-Kindi merupakan satu-satunya filsuf yang berasal dari Arab.    Al-Kindi menyatakan bahwa orang yang menolak filsafat adalah orang yang menolak kebenaran. Orang seperti ini dapat dikelompokkan kepada "kafir", karena orang seperti ini sesungguhnya telah jauh dari kebenaran, meskipun ia mengangggap dirinya paling benar. Karena menurutnya, filsafat adalah pengetahuan tentang yang benar dan Al-Qur'an membawa argumen-argumen yang lebih meyakinkan kebenarannya. Al-Kindi juga menunjukkan bahwa dalam hal pencarian kebenaran, Al-Qur`an membimbing dan membantu filsafat. Dengan demikian, misi Al-Qur`an dan filsafat sama-sama merentangkan kebenaran bagi manusia.    Al-Kindi menghubungkan filsafat dan agama atas dasar pertimbangan bahw...