Inilah.com Goes to Campus


   Inilah.com Goes to Campus pada Rabu, 25 Oktober 2023, berada di ruangan teater lantai 2 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta sebagai pengalihan materi kuliah Filsafat Islam yang mana diisi oleh Bapak Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si selaku Dekan FDIKOM UIN Jakarta, Bapak Dr. Tantan Hermansah selaku Ketua Jurusan Magister KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) UIN Jakarta, CEO inilah.com yakni Bapak Fahd Pahdepie, Wapemred inilah.com yakni Ibu Rahma Sarita, dan Sultan Rivandi selaku Host inilah.com. 

   Inti acara yang diisi oleh Bapak Gun Gun selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai Speech dari acara tersebut, beliau menyampaikan beberapa patah kata terkait tema tersebut dengan kalimat penutupnya jangan buatlah perubahan-perubahan kecil dengan signifikan. Selanjutnya CEO inilah.com yakni Bapak Fahd Pahdepie sebagai Speech juga di acara ini, beliau menyampaikan mengenai pandangan orang luar terhadap negara Indonesia bahwa Sekitar 80 persen masyarakat Australia melihat Indonesia sebagai negara Islam dan hanya sisanya atau sekitar 20 persen masyarakat Australia melihat negara Indonesia sebagai negara yang demokrasi. Bisa saja hal tersebut merupakan masalah komunikasi dan beliau juga menyampaikan bahwa masalah tersebut bisa diatasi dengan pendekatan teknologi.

   Lalu narasumber Ibu Rahma Sarita selaku  wapemred inilah.com beliau menyampaikan bahwa syarat utama Anti-Hoaks adalah jangan mudah percaya oleh berita apapun sekalipun yang berbicara adalah politisi atau petinggi lainnya, dan selalu sisakan ruang ketidakpercayaan. 

   Membahas tentang "Mahasiswa Sebagai Agen Anti-Hoaks" untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang bahayanya hoaks yang menyebar, meningkatkan kemampuan individu dalam mengenali hoaks, dan mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh penyebaran hoaks.

   Sekarang adalah era disinformasi karena telah maraknya buzzer di Indonesia, bahkan salah satu dari 70 negara di dunia yang menggunakan cyber troops untuk memanipulasi informasi melalui buzzer. Ini merupakan ungkapan dari penelitian researchers Australia, maraknya buzzer ini selama 5 tahun terakhir yakni pada tahun 2019. Laporan ICW pada tahun 2020, pernah merilis laporan bahwa pemerintah Indonesia mengalokasikan dana 90 miliar untuk influencer atau buzzer. 

   "Buzzer ini tugasnya adalah menyebar disinformasi. Kalau kita tidak dibekali dengan nalar dan sikap yang kritis, bisa termakan oleh strategi buzzer. Hal tersebut dapat merusak demokrasi, pembusukan demokrasi penyebab utamanya adalah karena buzzer," ujarnya.

   Selanjutnya narasumber dari Bapak Dr. Tantan Hermansah selaku Ketua Jurusan Magister KPI yang menyampaikan mengenai mahasiswa sebagai verifikator dari adanya berita informasi yang beredar. Dan terakhir diisi oleh narasumber dari host inilah.com yang merupakan alumni dari UIN Jakarta yakni Sultan Rivandi yang membahas mengenai suplai dan demand dari demokrasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kel. 7 Ibnu Miskawaih: Sejarah dan Pemikiran Filsafatnya

Pertemuan Pertama Materi Kuliah Filsafat Islam

Kel. 2 Hubungan Filsafat Islam dengan Keilmuan Islam dan Filsafat Yunani