Kel. 7 Ibnu Miskawaih: Sejarah dan Pemikiran Filsafatnya

   Ibnu Miskawaih atau Abu Ali Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Ya’kub Ibnu Maskawaih, disebut juga Abu Ali al-Khazin. Ia lahir di kota Ray (Iran) pada tahun 320 H/932 M. Ibnu Miskawah belajar sejarah terutama Tarikh al-Thabari, kepada Abu Bakar Ahmad Ibnu Kamil al-Qadhi (350 H/960 M). Ia juga mengkaji ilmu kimia bersama Abu al-Thayyib al-Razi. Iqbal mengatakan bahwa Ibnu Miskawaih adalah seorang pemikir teistis, moralis dan sejarahwan Persia paling terkenal.


   Definisi jiwa menurut Ibnu Miskawaih adalah sebuah inti yang sangat halus dan jauhar rohani yang kekal, tidak hancur dengan sebab hancurnya kematian jasmani. Pemikiran filsafat jiwa Ibnu Miskawaih menekankan bahwa jiwa manusia memiliki potensi untuk mencapai kesempurnaan intelektual dan moral. Dengan penekanan pada pendidikan, etika, dan keseimbangan antara akal dan iman, ia mengilustrasikan pentingnya pengembangan jiwa manusia melalui akal dan keyakinan agama. Pemikirannya juga menekankan sifat sosial manusia dan peran masyarakat dalam mencapai tujuan kebahagiaan.

   Pemikiran Ibnu Miskawaih tentang filsafat akhlak, banyak dipengaruhi oleh tokoh - tokoh filsafat seperti Plato, Aristoteles, Gaelan, dan ajaran Islam lainnya. Ibnu Miskawaih berpendapat bahwa akhlak merupakan suatu sikap mental yang mendorong manusia untuk mendorong mereka melakukan tindakan yang tidak dipikirkan secara matang.

   Menurutnya, akhlak itu alami sifatnya, namun akhlak juga dapat berubah cepat atau lambat melalui disiplin serta nasehat nasehat yang mulia. Pada mulanya, keadaan ini terjadi karena dipertimbangkan dan dipikirkan, namun kemudian melalui praktik terus menerus akan menjadi akhlak. keutamaan dan kemuliaan bukanlah sesuatu yang bersifat alami, melainkan harus diusahakan.

   Karya tulisan dari Ibnu Miskawaih berupa buku dan artikel yang menunjukan keahliannya. Jumlah buku dan artikel yang berhasil ditulis oleh Ibnu Miskawaih sebanyak 41 buah. Karya-karyanya semua berfokus kepada Pendidikan akhlak (tahzib al-akhlak), salah satunya adalah Tajarib al-Umam yang berisi sebuah sejarah tentang banjir besar yang ditulis pada tahun
369/979 M.

Nama: Aprilia Ihwatul Azizah
NIM: 11220511000128
Kelas: 3C

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Pertama Materi Kuliah Filsafat Islam

Kel. 2 Hubungan Filsafat Islam dengan Keilmuan Islam dan Filsafat Yunani